Menengok Budaya Betawi di Setu Babakan
Minggu, November 07, 2010 | Author: Mr.Rofi
Pernah dengar kawasan setu babakan ? ya....setu babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Perkampungan yang terletak di selatan Kota Jakarta ini merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung.
Gerbang Masuk Utama
Karena rasa penasaran saya mengenai setu babakan,hari minggu kemarin tepatnya tanggal 31 Oktober 2010 sayapun menyusuri jalan dari UI ke arah pasar minggu untuk menuju kawasan setu babakan tersebut yang berada di Setu Babakan berlokasi di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta, Indonesia,hehe. Jalan dari arah UI ke pasar minggu boleh dibilang lumayan bagus, tidak begitu banyak lubang di sepanjang jalan tersebut. Namun yang harus kita ingat adalah, jangan pernah melewati rute ini saat sore hari tepatnya jam pulang, kalau tidak ingin terjebak kemacetan sepanjang 3KM, hmmm...lumayan pegel lah kalau terjebak di antara mobil & motor,hehe. Untuk mengantisipasi kemacetan di jalan tersebut, saya pun memutuskan untuk berangkat rada pagi, sekitar jam 08.00 saya berangkat dari tempat kost via sepeda motor. Beruntunglah dengan berangkat lebih pagi tidak begitu macet di sepanjang jalur UI-Pasar minggu. Apalagi bertepatan hari minggu dimana tidak banyak warga yang melewati rute tersebut. Sebenarnya tidak sulit untuk mencapai lokasi seluas 289 hektar ini. Untuk angkutan kita bisa menggunakan metromini 616 jurusan Blok M-Ps. Minggu-Cipedak. Atau angkutan umum bernomor 128 dari terminal Depok. Dan tinggal bilang sama supirnya untuk turun di Setu Babakan.
Panggung besar dengan arsitektur betawi
Setelah menempuh perjalanan kira-kira 45 menit, Sesampai di Setu Babakan, kita akan disambut dengan Gapura Besar bertuliskan "Pintu Masuk I Bang Pitung Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan”. Dari awal saya masuk pun sudah bisa terbayangkan betapa terjaganya kebudayaan betawi yang berada di situ babakan. Tapi memasuki gerbang masuk tersebut bukan berarti kita akan langsung menemukan Setu Babakan. Sayapun perlu jalan lurus lagi sedikit, ada gang ke kanan, ndak lama kemudian saya menemukan gerbang kecil untuk masuk menuju Setu (jangan malu bertanya ya,hehe...) Di sana kita akan mendapati rumah-rumah berarsitek-tur Betawi. Deretan rumah tradisional betawi modern menjadi pemandangan utama. Saya bisa duduk-duduk di teras rumah. Pada waktu-waktu tertentu ada salah satu dari pengelola komplek perkampungan ini yang akan bercerita mengenai Betawi dan Setu Babakan. Di tengah areal tersebut akan kita temui panggung besar yang juga berarsitektur Betawi. Di tempat tersebut kita bisa melihat berbagai pertunjukan kesenian Betawi, seperti Pagelaran Seni Budaya Betawi setiap hari Minggu sekitar pukul 14.00-17.00 (WIB), Latihan Tari Betawi pada hari Minggu dan Jumat pagi, serta Rabu sore.
Salah satu sudut rumah khas betawi
Dari seorang warga sekitar sayapun mendapatkan info bahwa atraksi upacara maupun prosesi budaya seperti upacara pernikahan, sunatan, akekah, khatam Alquran, nujuh bulanan, dan banyak lagi lainnya pada setiap tahun di bulan Juli. Atau kita juga bisa sekadar melihat latihan anak-anak dan remaja menari maupun bermain silat. Selain itu deretan rumah-rumah khas Betawi akan dengan mudah kita temui. Dan, kita bisa menggunakannya sebagaitempat arisan, maupun pengajian. Lingkungannya yang asri juga membui banyak pengunjung datang untuk sekadar berpiknik bersama keluarga. Apalagi untuk masuk ke perkampungan budaya ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk. Pengunjung hanya dikenai biaya untuk parkir saja seharga Rp 1.000 hingga Rp 5.000.
Penjual kerak telor
Bukan hanya rumah-rumah yang khas, masyarakat Setu Babakan sendiripun masih berbicara dengan dialek Betawi yang unik, kita juga bisa ngobrol-ngobrol dengan ramah bersama orang Betawi dan menikmati musik tradisional seperti rebana, Keroncong dan Samroh. Kemudian yang tidak kalah menarik yaitu, Wisata Air. Jalan menurun ke bawah, Setu Babakan pun terlihat. Setu Babakan dan Setu Mangga Bolang yang ada di situ disa dijadikan tempat memancing yang seru bersanma teman, keluarga bahkan pacar. Dan disana kita tidak perlu khawatir kelaparan. Deratan penjaja makanan sepanjang yang Setu Babakan seakan tidak berujung. Dan ini pun unik, karena di sini kita bisa menemui berbagai macam makanan khas Betawi. Bagi yang penasaran dengan Bir Pletok juga dapat menikmati minuman yang sama sekali tidak mengandung alkohol itu. Bir Pletok dengan bahan dasar jahe, serai dan daun pandan dikemas dalam botol beling, lalu roti buaya ukuran kecil dapat jadi pilihan oleh-oleh dari Setu Babakan.
Untuk seporsi kerak telor bebek harganya 10.000 rupiah, sedangkan telor ayam cukup 8.000 rupiah. Buat kita yang rindu jajanan waktu SD, kita dapat menjumpai Cakwe seharga 2.000 rupiah perposi. Makanan lain yang bisa kita coba adalah kue rangi, kue ape, ketoprak, burger kampung, soto ayam, batagor, lontong sayur, laksa dan lain-lain. Semua makanan itu dapat kita nikmati dipinggir Setu.Dari mulai soto betawi, kerak telor, serabi, gado-gado, hingga semur jengkol pun tersedia di sini. Jadi kita tidak perlu berlama-lama menunggu Pekan raya Jakarta untuk menikmati semua makanan khas Betawi tersebut.
Sarana sepeda air
Untuk yang ingin menyusuri Setu pihak pengelola menyediakan sepeda air. Dengan tarif sebesar Rp. 8000,- kita bisa menikmati Setu Babakan di atas air. Ingin naik delman, disini juga ada lho. Tinggal negosiasi harga dengan pengemudi delman kita bisa berkeliling Setu dengan delman. Atau mungkin kita hanya ingin bersantai-santai menikmati pemandangan Setu Babakan. Kita bisa duduk di pingggir-pinggir Setu. Karena di sana disediakan bangku-bangku untuk duduk di pinggir Setu tersebut. Tapi sayang, banyak meja dan bangku yang tidak dirawat dengan baik alias agak kotor. Lebih miris lagi ketika saya melihat dengan mata kepala sendiri ada bagian pinggir Setu yang diisi oleh timbunan sampah. Ah… sungguh sayang. Kita harus pandai-pandai mencari tempat yang bersih sekaligus tetap bisa melihat pemandangan Setu. Tampaknya pemerintah harus lebih memperhatikan masalah kebersihan di tempat wisata ini. Kalau lebih bersih dan terawat, ndak menutup kemungkinan wisatawan mancanegara berbondong datang kesini.
Tapi selain wisata unik dan seru yang bisa kita jumpai di tempat ini, ternyata Setu Babakan juga memiliki aturan khusus yang juga masih berakar pada Budaya Betawi. Diantaranya Pengunjung diharapkan sudah meninggalkan lokasi mulai pukul 18.00 WIB , karena menurut pengelola jika pengunjung masih di sini di atas pukul tersebut, bisa jadi niatnya sudah bukan lagi sebagai tempat berekreasi namun lebih ke hal-hal negatif. Kemudian yang unik lagi semua kegiatan di tempat ini di usahakan berhenti ketika terdengar suara adzan.
Tanpa terasa sudah hampir 3 jam saya berkeliling ke setu babakan. Senang banget bisa mampir ke kampung wisata setu babakan, selain bebas masuk tanpa harus membayar tiket, kita juga bisa mengenal ataupun mempelajari budaya-budaya betawi yang bisa kita temukan di tempat ini.

This entry was posted on Minggu, November 07, 2010 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 7 November 2010 pukul 10.16 , IPAL BioSeven Septic tank, STP & WWTP (www.ipalbioseven.com) mengatakan...

BioSeven Online - INDONESIA
JKT: (021) 502 88 232
SBY: (031) 78 400 430 / 40 222 511
Cell: 0888 0370 8872
Email: biosevens@gmail.com
Website: www.bioseven.net
Green Environmentally Friendly Products


BioSeven produsen produk fibreglass untuk kebutuhan industri, perumahan serta kontraktor bangunan seperti : Toilet Portable,
Septic Tank Bio, Bio STP dengan sistem biotech compaq, Tank FRP, Ground Tank FRP, Panel Tank FRP, Sepeda Air Frp, Grease Trap, FRP, Rooflight & Gutter, dll..