Masyarakat Pedesaan
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
PENGERTIAN DESA / PEDESAAN
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma mengemukakan sebagai berikut :
Desa adalah suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri
Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain
Sedangkan menurut Paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2500 jiwa
Dengan cirri-cirinya sebagai berikut :
  1. mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
  2. ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
  3. cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
  1. konflik (peretengkaran) : kenyataannya adalah, bahwa benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi
  2. kontraversi (pertentangan) : pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adapt-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic)
  3. kompetisi (persiapan) : sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif
  4. kegiatan pada masyarakat pedesaan : masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan buaknlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya
     
UNSUR-UNSUR DESA
Unsur daerah, penduduk dan tata kehidupan meruapakan suatu kesatuan hidup atau ”living unit”
  • Daerah : tanah yang produktif / pun yang tidak, beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat
  • Penduduk : hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat
  • Tata kehidupan : dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa
  • Letak : letak suatu desa pada umumnya selalu jauh dari kota atau dari pusat-pusat keramaian
     
FUNGSI DESA
  • sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela dll
  • sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya
  • dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dsb
     
CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN
Secara singkat ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Homogenitas sosial : masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan sama/homogen
  2. Hubungan primer : pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara musyawarah
  3. Kontrol sosial yang ketat : hubungan pada masyarakat pedesaan sangat intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang lain
  4. Gotong royong : niali-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya
  5. Ikatan sosial : setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat
  6. Magis religius : kepercayaan kepada tUhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat mendalam
  7. Pola kehidupan : Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris, baik pertanian, maupun perkebunan, perikanan dan peternakan 
Diolah dari sumber referensi :
MKDU Ilmu sosial dasar : Harwantiyoko & Heltje F.Katuuk 
This entry was posted on Rabu, November 10, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: