Uniknya Upacara Pelal Panjang Jimat Keraton Kasepuhan Cirebon
Rabu, November 10, 2010 | Author: Mr.Rofi
Selesai 1 semester 2008/2009 dari program beasiswa rekrumen karyawan PT.PLN (Persero) yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) semarang, membuat saya dan 73 teman saya dari jawa tengah dan jawa barat yang lain harus melaksanakan on the job training (OJT) sebagai salah satu persyaratan nilai untuk kelulusan dan uji kompetensi. Dari UDIKLAT PLN Semarang, kami yang dari jawa timur sekitar 24 orang mendapatkan tugas untuk melaksanakan OJT di wilayah Region Jawa Barat. Dan dari kantor PLN P3B Region Jawa Barat di bagi-bagi lagi ke dalam 6 Unit Pelayanan Transmisi yang tersebar di wilayah jawa barat, mulai dari UPT Bandung Timur, UPT Bandung Barat, UPT Bekasi, UPT Cirebon, UPT karawang dan UPT Purwakarta. Saya dan 4 teman saya : satria, ariel, ujik dan token kemudian mendapatkan bagian di UPT Cirebon

Dengan kondisi seperti ini membuat saya harus menyelesaikan OJT dan tinggal selama 6 bulan sampai selesai OJT. Seperti nomaden saja, padahal baru saja 1 semester kemarin saya tinggal di semarang, jawa tengah untuk menjalani pendidikan, eh sekarang sudah pindah lagi. Tapi ndak apa lah, semua seru, banyak pelajaran yang bisa di ambil. Terutama mengenai kebudayaannya, sehingga bisa memperkaya pengetahuan kebudayaan saya. Sebelumnya saya lahir di Blitar dan selama kurang lebih 17 tahun tinggal di Jawa timur, jadi budaya jawa sudah sangat melekat pada darah dan daging saya,hehe. Kemudian meskipun hanya 6 bulan tinggal di semarang, setidaknya membuat saya sedikit tahu tentang kebudayaan jawa tengah. Ya rada-rada mirip lah, kan 1 suku. Dan begitu mendapatkan kesempatan untuk tinggal di Cirebon, sayapun tertarik untuk mengenal dan mencoba mencari tahu bentuk kebudayaan di Cirebon sendiri. Kebetulan lokasi kantor UPT saya yang berada di daerah sunyaragi, memberikan saya kemudahan untuk akses ke setiap tempat-tempat bersejarah yang ada di cirebon

Suasana dalam Keraton Kasepuhan
Waktu itu kami mendapatkan rujukan dari teman-teman kantor dan warga sekitar untuk melihat acara tahunan, yaitu upacara panjang jimat yang diselenggarakan di keraton kanoman dan keraton kasepuhan cirebon. wahh…beruntungnya kami, karena baru tinggal di Cirebon tapi bisa lihat langsung salah satu adat dan kebudayaan masyarakat Cirebon yang hanya dilaksanakan satu tahun sekali setiap maulud nabi. Jarak dari kantor yang tidak jauh, cukup dengan 20 menit, membuat kami semakin antusias dan penasaran untuk bisa melihat upacara sacral tersebut. Dinginnya udara malam tak menyurutkan langkah kami, sekitar jam 20.00 WIB kamipun tiba di lokasi. Tak banyak buang waktu, setelah memarkirkan sepeda motor, kampun segera menuju ke lokasi. Meskipun baru pertama kali, tapi tidak susah untuk menemukan lokasi, mengapa`? karena dari parkiran pun sudah banyak warga yang memadati jalan menuju ke dalam keraton. Sepertinya acara ini memang sudah menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Cirebon setiap tahunnya, banyak orang-orang yang berjualan di pinggrir-pinggir jalan, ibaratnya hamper mirip lah seperti suasana Pekan Raya Jakarta (PRJ)hehe…

Upacara panjang zimat merupakan puncak dari rangkaian berbagai acara tradisi yang berlangsung di Keraton Kasultanan Kasepuhan, Keraton Kasultanan Kanoman, dan Keraton Kacirebonan. Bagi masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya, acara tradisi Muludan tersebut sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka, meski lambat laun pengaruh kultural Keraton semakin pudar ditelan kemajuan zaman.

Pelal adalah kata bahasa jawa cirebonan yang mempunyai arti ujung atau akhir. Puncak dari seluruh rangkaian acara tersebut adalah upacara pelal Panjang Jimat yang diselenggarakan langsung oleh kerabat keraton dan dipimpin oleh sultan masing-masing juga dihadiri oleh para undangan serta pejabat penting.

Di Cirebon, bukan hanya di 3 keraton kasultanan yang memperingati  lahirnya Nabi Muhammad SAW,  di makan Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon juga di gelar acara Muludan. Dimakam Sunan Gunung Jati juga, turut dipadati oleh ribuan Masyrakat yang sengaja ingin menghabiskan waktu malam Maulid Nabi dan ada juga yang ingin mencari berkah.

salah satu ritual upacara pelal
Upacara panjang jimat adalah puncak dari  acara peringatan maulid Nabi di tiga keraton. Salah satunya di keraton Kanoman, upacara digelar sekira pukul 21.00 WIB yang ditandai dengan sembilan kali bunyi lonceng Gajah Mungkur yang berada di gerbang depan keraton. Suara lonceng tersebut merupakan tanda dibukanya upacara malam panjang jimat atau biasa orang cirebon menyebut malam terakhir atau malam pelal.

Saat perjalanan menuju masjid, ribuan warga berebut memadati sepanjang jalan yang dilewati rombongan. Tidak sedikit, warga yang sengaja menghamiri sultan hanya untuk bersalaman dan berharap mendapat berkah. Setelah tiba di masjid, seluruh rombongan duduk rapi didalam masjid. Ditempat itu, turut dibacakan riwayat Nabi,pembacaan barjanji, kalimat Thoyyibah, sholawat Nabi dan ditutup dengan berdoa bersama.

Setelah acara usai, sekira pukul 24.00 WIB seluruh nasi dan lauk pauk yang dibawa rombongan dibagikan kepada keluarga sultan, famili, abdi dalem, dan seluruh warga yang berada diluar halaman masjid. Setelah proses doa bersama selesai, seluruh rombongan kembali ketempat semulia. Pangeran Patih dan famili langsung masuk kedalam keraton. Sementara, rombongan yang membawa benda pusaka kembali menuju langgar alit.

Orang-orang yang membawa jimat
Begitulah pengalaman saya ketika menyaksikan langsung prosesi upacara ritual tersebut di keraton kasepuhan Cirebon. Dari pengalaman saya mengajarkan bahwa yang namanya kebudayaan memang harus dan wajib dijaga serta harus diturunkan ke generasi penerus bangsa. Karena kebudayaan itu sendiri adalah sebuah interpretasi dari warisan leluhur kita, jadi kitapun harus bangga, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang ada di sekitar kita
This entry was posted on Rabu, November 10, 2010 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: