Sholat Jum’at sekaligus Jalan-Jalan ke Masjid Kubah Emas
Jumat, November 05, 2010 | Author: Mr.Rofi
Jalan menuju masjid

Siapa yang tidak tahu Masjid Kubah Emas, sebuah masjid dengan pesona tersendiri karena memiliki kubah yang berlapiskan emas. Minggu kemarin, Jum’at tanggal 29 Oktober 2010 saya berkunjung ke Masjid Kubah Emas yang terletak di daerah Meruyung Depok yang jaraknya relatif dekat dengan tempat kost saya yang terletak di pancoran mas. Ini adalah kunjungan pertama saya. Sebelumnya saya hanya bisa melihat keindahan Masjid ini dari Televisi, tepatnya saat adzan maghrib dan adzan subuh, hehe. Kali ini saya ke masjid kubah emas bersama teman kost naik sepeda motor. Kami berangkat dari tempat kost kira-kira jam 11.30 WIB

Kondisi jalan dari Pancoran mas ke Meruyung sebenarnya tidak begitu macet tapi yang membuat agak lama yaitu kondisi jalan yang rusak (banyak lubang di kanan, kiri & tengah). Sekitar jam 11.50 WIB kami sampai di lokasi dan langsung memakirkan sepeda motor, tidak susah untuk mencari tempat parkir motor, karena ada beberapa warga yang tinggal di sekitar masjid membuka usaha baru, yaitu bisnis lahan parkir.Untungnya cuaca sangat bersahabat alias tidak panas & tidak mendung heheh…kalo orang jawa bilang udaranya “silir” heheh. Tanpa membuang waktu, setelah parkir motor kami langsung berjalan kira-kira 400m untuk sampai di depan pintu utama masjid. Tidak seperti masjid yang lain, masjid kubah emas memiliki lahan yang masih sangat luas dan di manfaatkan untuk menanam berbagai macam tanaman hias, mulai dari kamboja, euphorbia, palem dan pohon kurma. Meskipun kita harus berjalan cukup jauh untuk menuju pintu utama masjid, namun kami tidak merasakan capek sedikitpun karena disuguhi dengan keindahan-keindahan tanaman tersebut. Selain taman, di depan masjid juga dibangun rumah tinggal sang pendiri masjid dan gedung serbaguna yang menjadi tempat istirahat para pengunjung . Rumah dan gedung serbaguna tersebut tak kalah megahnya dengan masjid kubah emas.

Salah satu sudut taman masjid
Subhannallah, kira-kira begitulah kata-kata yang terucap untuk mewakili perasaan saya ketika saya berada tepat di depan masjid kubah emas. Saya dibuat takjub & kagum oleh bangunan yang satu ini, sebagai umat muslim khususnya dan warga negara Indonesia umumnya saya sangat bangga dengan adanya masjid kubah emas ini.Karena hanya ada 7 buah masjid dengan kubah emas di dunia ini, salah satunya adalah Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri Depok. Semua ornamen terukir detail dan yang paling menonjol dari semua tentunya adalah 1 kubah besar dan 4 kubah kecil yang semuanya berlapiskan emas. Ndak nyangka, dulu yang saya hanya bisa melihat masjid kubah emas di televisi, akhirnya kini saya bisa melihat dengan mata kepala saya sendiri langsung di tempat, hehe...

Karena waktu sudah menunjukkan jam 12.00 WIB dan mu’adzin sudah mengumandangkan adzan, kami pun bergegas untuk memasuki masjid. Masjid kubah emas ini memiliki 2 pintu utama, masing-masing untuk jamaah pria dan wanita. Untuk menjaga keamanan barang-barang pribadi, sendal dan tas harus dititipkan, tempat penitipan barang berada di sebelah kanan pintu masuk terus turun ke bawah. Setelah menitipkan sandal saya langsung mengambil air wudhu di seberang tempat penitipan barang agak ke atas. Kemudian saya langsung masuk ke dalam masjid, ketakjuban saya terulang lagi begitu saya menginjakkan kaki di dalam masjid. Langit-langit masjid yang berlukiskan awan serta hiasan lampu hias yang sangat besar membuat masjid kubah emas semakin tampak elegan, sepertinya ini baru pertama kali untuk saya memasuki masjid yang sangat indah, hehe. Tidak hanya itu, design mimbar tempat khotib pun di desain semewah mungkin, serta efek lampu sorot menambah nilai keindahan masjid ini.

Masjid kubah emas tampak dari samping
Seperti biasa saat sholat jum’at, setelah khotib selesai berkhutbah dilanjutkan dengan sholat jum’at. Setelah selesai sholat jum’at saya langsung bergegas mengambil sandal yang telah dititipkan tadi, yang menarik dari masjid kubah emas adalah tidak dipungut biaya untuk penitipan barang, namun kita hanya dipersilahkan untuk menyumbang di kotak amal bagi yang berkenan. Setelah mengambil sandal, saya dan teman saya langsung keluar dan berjalan-jalan sebentar mengelilingi masjid sambil berfoto-foto sebagai kenang-kenangan & bukti bahwa saya pernah menginjakkan kaki di tempat ini, hehe. Bukan hanya kami yang narsis untuk foto-foto, ternyata jamaah yang lain pun tak kalah narsisnya dengan kami, mereka juga ikutan untuk berfoto-foto bersama-sama rombongan mereka. Memang hampir setiap sudut dari masjid kubah emas ini memiliki keindahan sendiri bila kita abadikan dengan foto.

Setelah puas berkeliling masjid, kami melanjutkan perjalanan kembali ke tempat parkir untuk mengambil motor. Di depan gerbang pintu masuk, puluhan tenda-tenda sudah terpasang sejak pagi, mereka adalah orang-orang di sekitar masjid yang memperoleh pekerjaan baru yaitu berjualan. Berbagai macam jenis marchendise bisa kita temukan di sini, mulai dari tasbih, sajadah, sarung, jilbab yang harganya cukup murah, tergantung budget kantong kita, hehe. Warung-warung makanan pun tak kalah ramenya, soto ayam, mie ayam, nasi rames & bakso bisa kita temukan di sini. Jadi bila kita lapar setelah puas beribadah & mengelilingi masjid, pengunjung bisa langsung mencari makanan tanpa harus repot-repot. Begitulah hikmah dari setiap hal yang sudah di atur oleh Allah SWT, bukan hanya jamaah yang bisa beribadah di masjid se-sakral masjid kubah emas, namun warga masyarakat di sekitar lokasi pun bisa menikmati, yang sebelumnya pengangguran akhirnya mereka memperoleh pekerjaan baru, mulai dari berjualan, membuka usaha lahan parkir, menjadi security masjid serta menjadi pengurus masjid.

Karena cuaca waktu itu sudah agak mendung & waktu sudah menunjukkan jam 13.00 WIB, kami memutuskan untuk langsung pulang ke kost. Senang banget rasanya bisa sholat jum’at di masjid kubah emas sekaligus bisa refreshing menikmati keindahan masjid.
This entry was posted on Jumat, November 05, 2010 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: